Era di Saat ini Bagi Para Pebisnis adalah Kala Bumi sudah Tidak Bulat Melainkan sudah Datar
Era di Saat ini Bagi Para Pebisnis adalah Kala Bumi sudah Tidak Bulat Melainkan sudah Datar
Warta Kota 2017-12-08 19:31:35
Era bisnis semakin cepat.
WARTA KOTA, KEBAYORAN BARU --Era digital membuat banyak perubahan banyak hal. Termasuk strategi komunikasi pemasaran.
Pola-pola tradisional strategi komunikasi pemasaran yang telah teruji dalam kurun waktu puluhan tahun dan mampu mendukung pencapaian kesuksesan komersil maupun sosial, saat ini mulai dirasakan adanya perubahan.
“Strategi-strategi konvensional dalam bisnis, pemasaran, dan komunikasi pemasaran yang semula tajam dan dapat diandalkan, mulai kehilangan daya dorongnya. Diperlukan adanya pemikiran dan terobosan baru untuk mengatasi perubahan kondisi dan situasi saat ini,” ujar Sunarto Prayitno saat bedah buku Marketing Mix di Lab Humas-Kampus Moestopo, Jumat (8/12). Hadir pada kesempatan itu juga Rektor Universitas Moestopo Beragama Prof Rudy Harjanto.
Ia memberikan contoh bagaimana sekarang ini bumi sudah dikatakan ‘datar’ tidak ada perbedaan waktu antara Indonesia atau Amerika Serikat misalnya.
Saat bumi masih ‘bulat’, pebisnis di Amerika Serikat ketika di sana masih siang, di Indonesia sudah pukul 02.00, masih ada alasan pagi baru bisa diselesaikan.
Kalau sekarang, ketika bumi sudah dikatakan datar, bekerja sudah tidak ada alasan lagi perbedaan waktu.
Jam 02.00 dini hari dapat email atau telepon harus dikerjakan, tidak ada alasan dikerjakan pagi.
Saat itu juga harus dibalas dan dikerjakan.
Semuanya serba cepat.
Bila ketinggalan, peluang bisa hilang.
“Suka tidak suka, sekarang ini kita hidup di bumi yang ‘datar’. Tidak ada lagi perbedaan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan,” ujar Prayitno.
Perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika serikat cukup jauh, lebih dari 10 jam karena latak astronomi dari negara berbeda-beda, akibat bumi bulat dan berbutar.
Sehingga, ada sebagian wilayah yang mengalami siang dan malam.
Selain menghilangkan perbedaan waktu, perbedaan lain adalah cara berkomunikasi.
Secara tradisional, pemasar pada umumnya menggunakan bentuk atau pola komunikasi searah (monolog).
Pada era pemasaran massal, pemanfaatan jaringan radio, televisi, surat kabar, atau majalah digunakan untuk mengantarkan pesan produk atau perusahaan untuk menjangkau konsumen secara luas.
Sedangkan pada kondisi saat ini, terjadi pergeseran perilaku konsumen, antara lain kecenderungan konsumen menuntut pada nilai-nilai kualitas, kenyamanan, pelayanan individual, dan alami terutama berorientasi pada kesehatan dan personal.
“Diawali pada pertengahan periode 1990an, pola komunikasi monolog sudah tidak efektif lagi sebagai cara untuk mempengaruhi konsumen. Sistem media telah berubah dramatis. Sistem dialog atau komunikasi dua arah menjadi tuntutan zaman. Artinya, produsen harus melakukan dialog dengan konsumen,” katanya.
Ia menjelaskan, yang tetap sama adalah bisnis bertujuan mencapai profit/duit.
Untuk mendapatkan keuntungan, harus diturunkan ke programnya bagaimana, untuk mendapatkan tujuan konsumen mau merogoh kantongnya untuk mengonsumsi suatu produk.
Jadi kalau ada yang bilang bumi itu datar ada benarnya juga pada era digital saat ini.
Warta Kota
Comments