Optimis Pertahankan Adipura dengan Semangat Inovasi
Dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) Kota Depok optimis bsa mepertahankan keberhasilan kota ini, dalam menjaga kebersihan. Bahkan. Kerhasilan Depok mendapatkan piala Adipura tahun ini, akn menjadi pelecut agar seluruh masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya.
Kepala DLHK, Ety Suryati mengatakan langkah pemerintah tidak akan terhenti untuk berkontribusi dalam menaga lingungan. Menurutnya, keberhasilan Depokmeraih Adipura berkat kerja keras seluruh lapisan masyarakat.
"ini kerja sama semua pihak, yang saling mebantu menjaga lingungannya." kata Ety.
Depok telah menantikan cukup panjang menantikan piala Adipura. piala tersebut merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan serta pengelelohan lingkungan perkotaan. Piala Adipura diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Wali Kota Depok Muhammad Idris.
Menurut Ety, selain dukungan semua pihak, Adipura di Depok, berhasil diraih arena pemerintah dibantu masyarakat terus melakukan inovasi untuk menjaga kebersihan dan mengeolah sampah.
Adapun dua inovasi penting yang membuat Depok meraih Piala Adipura adalah terobosan dalam mendirikan bank sampah dan produksi larva maggot
yang dapat mengurai sampah organik. Bahkan Depok menjadi pioner dalam mengembangkan lavar marggot di Indonesia.
"kami punya 480 lebih bank sampah. dan tahun ini kami menargetkan bertambah menjadi 600 bank sampah sekota Depok . Selain dapat mengurai sampah organik, maggot juga memiliki nilai jua yang tinggi dan dapat diserap pasar ekspor," Ujarnya.
Ia menambahkan dengan kebersihan Depok meraih Adipura, akan menjadi tantangan pemerintah dan semua pihak untuk mempertahankannya. Bahkan, Piala Adipura menjasi tantangan baru untuk mewujudkan program Zero
Waste City. Sebabnya persoalan sampah akan menjadi masalah di Depok, yang mempunyai keterbatasan daya tampung tempat pembuangan akhir Cipayung. "Yang pasti kami tidak akan berhenti membuat inovasi dalam mengelolah sampah dan lingkungan kata Ety.
Pegawai Harian Lepas.
Wali Kota Depok, Muhammad Idris begitu menghargai kerja keras para petugas kebersihan, seperti pasapon, sopir truk, gerobak motor pengangkut sampah dan lainnya.
Mereka termasuk Pegawai Hrian Lepas (PHL) pada DLHK Kota Depok yang mesti ditingkatkan kesejahteraan melalui honorarium
yang sesuai.
Menurutnya, Pemkot Depok perlu membenahi sytem anggaran dalam DLHK khususnya untuk honor para pesapon dan lainnya, agar tidak menimbulkan masalah. "kami sedang fokus membenahi sistem anggaran di pemerintahan, salah satunya dengan membenahi upah PHL di DLHK. Meskipun ada tuntutan Pemkot Depok diminta sopir truk untuk membayarkan gaji ke-13, kami tidak akan keluarkan karena itu menyalahi aturan. Sebab mereka adalah PHL bukan Aparatur Sipil Negara
(ASN)," ujar Walikota, Muhammad Idris.
Idris Melanjutkan, jika Pemkot Bersikukuh membayar PHL dengan istilah gaji ke-13, maka Kepala Dinas dan Kepala Bidang DLHK bisa masuk ke ranah hokum. Sebab, ini tidak diatur dalam undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) Kota Depok optimis bsa mepertahankan keberhasilan kota ini, dalam menjaga kebersihan. Bahkan. Kerhasilan Depok mendapatkan piala Adipura tahun ini, akn menjadi pelecut agar seluruh masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya.
Kepala DLHK, Ety Suryati mengatakan langkah pemerintah tidak akan terhenti untuk berkontribusi dalam menaga lingungan. Menurutnya, keberhasilan Depokmeraih Adipura berkat kerja keras seluruh lapisan masyarakat.
"ini kerja sama semua pihak, yang saling mebantu menjaga lingungannya." kata Ety.
Depok telah menantikan cukup panjang menantikan piala Adipura. piala tersebut merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan serta pengelelohan lingkungan perkotaan. Piala Adipura diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Wali Kota Depok Muhammad Idris.
Menurut Ety, selain dukungan semua pihak, Adipura di Depok, berhasil diraih arena pemerintah dibantu masyarakat terus melakukan inovasi untuk menjaga kebersihan dan mengeolah sampah.
Adapun dua inovasi penting yang membuat Depok meraih Piala Adipura adalah terobosan dalam mendirikan bank sampah dan produksi larva maggot yang dapat mengurai sampah organik. Bahkan Depok menjadi pioner dalam mengembangkan lavar marggot di Indonesia.
"kami punya 480 lebih bank sampah. dan tahun ini kami menargetkan bertambah menjadi 600 bank sampah sekota Depok . Selain dapat mengurai sampah organik, maggot juga memiliki nilai jua yang tinggi dan dapat diserap pasar ekspor," Ujarnya.
Ia menambahkan dengan kebersihan Depok meraih Adipura, akan menjadi tantangan pemerintah dan semua pihak untuk mempertahankannya. Bahkan, Piala Adipura menjasi tantangan baru untuk mewujudkan program Zero Waste City. Sebabnya persoalan sampah akan menjadi masalah di Depok, yang mempunyai keterbatasan daya tampung tempat pembuangan akhir Cipayung. "Yang pasti kami tidak akan berhenti membuat inovasi dalam mengelolah sampah dan lingkungan kata Ety.
Pegawai Harian Lepas.
Wali Kota Depok, Muhammad Idris begitu menghargai kerja keras para petugas kebersihan, seperti pasapon, sopir truk, gerobak motor pengangkut sampah dan lainnya.
Mereka termasuk Pegawai Hrian Lepas (PHL) pada DLHK Kota Depok yang mesti ditingkatkan kesejahteraan melalui honorarium yang sesuai.
Menurutnya, Pemkot Depok perlu membenahi sytem anggaran dalam DLHK khususnya untuk honor para pesapon dan lainnya, agar tidak menimbulkan masalah. "kami sedang fokus membenahi sistem anggaran di pemerintahan, salah satunya dengan membenahi upah PHL di DLHK. Meskipun ada tuntutan Pemkot Depok diminta sopir truk untuk membayarkan gaji ke-13, kami tidak akan keluarkan karena itu menyalahi aturan. Sebab mereka adalah PHL bukan Aparatur Sipil Negara (ASN)," ujar Walikota, Muhammad Idris.